A.
Definisi
(Judha,2011)
Definisi stroke menurut WHO adalah adanya
tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak local
(atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam jelas selain
vaskuler.(Susilo,2000)
Stroke hemoragik adalah disfungsi neurology
fokal yang amat akut dan disebabkan oleh pendarahan primer substansiotak yang
terjadi secara spontan bukan pecahnya arteri,vena dan kapiler (Widodo,1994)
B.
Etiologi
(Muttaqin,2008)
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan stroke
(Muttaqin,20008)
1.Trombosit Cerebri
Pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemia jaringan otak yang dapat menimbulkan edema dan kongesti
disekitarnya.
Keadaan yang menyebabkan trombosit otak yaitu:
a.
Atserosklerosis
Mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya
kelenturan/elastisitas dinding pembuluh darah.
b.Hiperkoagulasi pada polisitemia
Darah bertambah kental,peningkatan
viskositas/hematokrit meningkat dapat memperlambat alirah darah serebri.
c.
Arteritis(radang
pada arteri)
2.Emboli
Penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan
darah,lemak dan udara.Emboli berasal dari thrombus dijantung yang terlepas dan
menyumbat sistem arteri serebri.emboli berlangsung cepat dan gejala timbul
kurang dari 10-30 detik.keadaan ini menimbulkan emboli katup,jantung
rusak,infark miokardium,fibrilasi dan oritmia.
3.Hemoragik
Pendarahan intracranial meliputi pendarahan
didalam ruang sub araknoid/didalam jaringan otak sendiri.pendarahan ini terjadi
karena aterosklerosis dan hipertensi.pecahnya pembuluh darah otak yang mengakibatkan
penekanan,pergesekan,dan pemisahan jaringan otak,jaringan otak akan
membengkak,jaringan otak tertekan sehingga terjadi infark,edema dan herniasi
otak.
Pendarahan otak paling umum:
·
Aneurisma
berry,biasanya defek congenital
·
Aneurisma
mikotik dari vockulitis nekrose dan emboli sepsis
·
Maltormasi
arteriovena,terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri,sehingga darah
arteri langsung masuk vena.
·
Rupture
arteriol serebri.
4.Hipoksia umum(hipertensi parah,henti jantung
paru +,curah jantung turun)
5.Hipoksia local(spasme arteri cerebri yang
disertai perdarahan subarahnoid,vasokontriksi arteri otak)
Faktor-faktor resiko
stroke(Muttaqin,2008)sebagai berikut:
1.
Hipertensi
2.
Penyakit
kardiovaskuler-emloisme-ex:penyakit arteri koronia gagal jantung konegsti,hipertrofi
ventrikel kiri,abnormalitas iramadan penyakit jantung kongesti.
3. Kolesterol tinggi.
4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit meningkatkan resiko
serebri
6. Diabetes
7.
Kontrasepsi
oral(khususnya disertai hipertensi,merokok dan kadar estrogen tinggi)
8. Merokok
9. Penyalahan obat(kokain)
10. Alkohol
Anatomi
fisiologi menurut Judha ,2011 sebagai berikut:
1.Otak
Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu
serebrum(otak besar),serebelum(otak kecil),brain stem(batang otak)dan
siensefalon(satyanegana,1998)
Seerbelum
terdidri dari dua hemisfer serebri.korpus kolosum+ kortes serebri.
Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari
lobus frontalis(area motorik primer yang bertanggungjawab untuk gerakan-gerakan
volunter)
Lobus temporalis(area sensorik untuk impuls
pendengaran) dan lobus oksipitalis mengandung korteks penglihatan
primer,menerima informasi penglihatan dan menyadarai sensasi warna.
Serebelum terkletak didalam fosu kranii
posterior dan ditutupi oleh duramater yang merupakan atap tenda:tentorium,yang
memisahkan dari bagian posterior serebrum.Fungsi utama :pusat reflek yang
mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otak,serta mengubah tonus dan kekuatan
kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh.
Bagian-bagian
batang otak dari bawah ke atas adalah :
#Medula
oblogata
Pusat reflek yang penting untuk
jantung,vasokontriktor,[ernafasan,bersin,batuk,menelan,pengeluaran air liur dan
muntah.
#Pons
Mata rantai penghubung yang penting pada jaras
kortikoseberalis yang menyatukan hemisfer serebri dan serebelum.
#Mekensefalon
Bagian pendek dari batang otak yang berisi
aquadikus sylvius,beberapa traktus serabut safar arceden dan desenden dan pusat
stimulus saraf pendengaran dan penglihatan.
Diensefalon
Dibagi empat
wilayah yaitu:
·
Talamus,stasiun
penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting.
·
Subtalamus,fungsinya
belum dapat dimengerti,tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan
hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki/tangan yang terhempas kuat pada
satu sisi tubuh.
·
Epitalamus
berperan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang.
·
Hpotalamus,pengaturan
rangsang dari sistem susunan saraf otonomi perifer yang menyertai ekspresi
dasar seseorang.
·
Hipotalamus,pengaturan
rangsangan dari sistem susunan saraf otonomi perifer yang menyertai ekspresi
tingkah dan emosi (Sylvia A.Price,1995)
b.Sirkulasi darah otak
Otak menerima 17% curah jantung dari
menggunakan 20% konsumsi O2,total tubuh manusia untuk etabolisme periotiknya
otak dipendarahu oleh dua pasang arteri yanitu arteri karotis dan arteri
verbalis(dirongga kranium ke-empat arteri ini saling berhubungan+ membentuk
sistem mastomosis (satyanigara,1998)
Arteri
karotis intera masuk kedalam tengkorak dan bercadang kira-kira setinggi kiasma
optikus menjadi arteri serebri anterior dan media.
Arteri
serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nucleus
kaudatus dan putamen basal ganglia,kapsula interna-korpus kolosum dan
bagian-bagian(terutama medial) lobus frontalis dan poretalis serebri termasuk
korteks somestetik dan korteks motorik.arteri serebri media mensuplai darah
untuk lobus temporalis ,parikzalis dan frontalis korteks serebri.
Arteri
verbralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama.arteria
vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum,setinggi perbatasan pons
dan medulla oblogata.Bersatu membentuk arteri basilaris.arteri basilaris
bejalan sampai otak tengah dan bercabang menjadi 2 membentuk sepasang arteri
serebri posterior dan cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon,sebagian
lobus oksipitalis dan temporalis,opartus koklearis dan organ-organ vestibular
(Sylvia A,price,1995)
Darah vena
dialirkan dari otak melalui 2 sistem (Harsono,2000):
·
Vena
interna,yang mengumpulkan darah ke vena galen dan sinus rektus.
·
Vena
eksterna,terletak dipermukaan hemifer otak dan mencurakhan darah,kesinus
sagitaus superior dan sinus-sinus basalir cateralis dan seterusnya ke vena-vena
jugularis menuju ke jantung.
Tanda and
gejala menurut muttaqin,2008 sebagai berikut:
Gejala
|
Stroke non Heroragik
|
Stroke Hemoragik
|
Awitan/onset
Waktu saat terjadi
awitan
Peringatan
Nyeri kepala
Kejang
Muntah
Kesadaran menurun
Koma/Kesadaran
menurun
Kaku kuduk
Tanda kerning
Edema pupil
Pendarahan retina
Bradikardi
Peyakit lain
Pemeriksaan darah pd
lp
Ronzgen
Angkrafi
CT scan
Ofalmeskop
Lumbal fungsi
|
Sub akut/kurang
Mendadak
Bangun pagi/istirahat
+50% TIA
+/-
-
-(kadang sedikit)
+/-
-
-
-
-
Hari ke-4
Tanda adanya aterosklerosis diretina,
Koroner,perifer,emboli
Pada kelainan katub,
Fibrilasi,bising karotis
+
Oklusmofenosis
Densitas berkurang
(lesi hipodensi)
Fenomena silang,
Saver wire art
Normal
Jernih
<250/mm3
Oklusi
ditengah
|
Sangat akut
Saat aktivitas
-
+++
+
+
+++
+++
++
+
+
+
Sejak awal
Hamper selalu hipertensi,
Aterosklerosis,penyakit
Jantung hemolisis(HHD)
+
Kemungkinana pergeseran
Granula prostate
Aneurisme,AVM,
Masaa intrahemisfer/
Vasosposme
Mussa intracranial
Densitas bertambah
(lesi hiperdensi)
Perdarahan retina
Meningkat
Merah
>1000/mm3
Ada pergeseran
Bergeser dari bagian tengah
|
2. Diagnosa II :Gangguan persepsi
sensori:perabaan y.b.d penekanan pada saraf
sensori
NOC I :fungsi sensori kutan/kulit
Indikator :
1.Mampu mebedakan stimulasi tajam dan tumpul
2.Tidak ada
parastesia
3.Mampu mengenal rangsang nyeri
4.Mampu membedakan perbedaan dan titik stimulus
5.Mampu mengenal rangsang raba/sentuhan
Keterangan penilaian:
- tidak sesuai harapan 4. sering sesuai
- jarang sesuai 5. selalu sesuai
3.
kadang
sesuai
NIC I :Pemantaun kulit
Aktivitas:
1.
Pantau
apakah ada luka mengeluarkan cairan
2.
Obs warna
kulit,kehangatan,bengkak,tekstur dan ulecerasi
3.
Pantau
warna kulit dan suhu
4.
Amati
ketebalan baju pasien
5.
instruksikan
pada keluarga tentang tanda kerusakan kulit
6.
catat
perubahan kulit/membrane mukosa
7.
Beri
tindakan pencegahan
8.
Pantau
adanya infeksi
9.
Gunakan
penilaian alat untuk mengidentifikasi resiko kerusakan kulit
10.
monitor
temperature kulit
NIC II :Perawatan kulit :terapi topical
1.
kaji
keadaan kulit
2.
Bantu
menijat area yang terkena efek sensori
3.
Beri obat
antibiotik
4.
Beri obat
antiinflamasi
5.
Jaga alat
tenun agar tetap bersih,kering dan bebas dari kekusustan
6.
Bantu
tinah baring setiap 2jam
7.
Bantu
perawatan toilet
8.
Catat
tingkat kerusakan kulit
9.
Konsultasi
dengan bidang pelayanan terapi enternstoinal
10.
berikan
bedak pada bagian lipatan kulit
F. Klasifikasi stroke dibedakan menurut
patologi dari serangan stroke.menurut muttaqin,2008 yaitu:
1. stroke
hemoragik
Pendarahan
serebri dan mungkin perdarahan sub arahnoid.disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak pada daerah otak tertentu.Bisa terjadi sata melakukan aktivitas/saat
aktif,namun bias juga terjadi saat istirahat.Kesadaran klien umumnya menurun.
Perdarahan otak di bagi dua,yaitu :
a. Perdarahan intrasenebri (PIS)
Pecahnya pembuluh darah (mikro
aneurisma)terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam
jaringan otak,membentuk massa
yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak,Tik meningkat dapat
mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak.Perdarahan ini sering
terjadi di thalamus,pons dan serebelum.
b. Perdarahan subarahnoid (PSA)
Pecahnya aneurisma berry AVM,aneurisma pecah
berasal dari pembuluh darah sirkulasi willist keruang subarahnoid,mengakibatkan
Tik meningkat,menegangnya struktur peka nyeri,dan vasospasme pembuluh darah
serebri yang berakibat disfungsi otak global(nyeri kepala,penurunan
kesadaran)/local (hemiparase,gangguan hemisensorik,afasia)
2. Stroke Non hemoragik
Dapat berupa iskemia/emboli dan trombosis
serebri.terjadi saat setelah lama beristirahat,baru bangun tidur/dipagi
hari.Tidak ada pendarahan tapi terjadi iskemia yang berakibat hipoksia
menimbulkan edema sekunder.Kesadaran umumnya baik.
Macam-macam Stroke
menurut perjalanan penyakit/stadium :
a.
TIA
=>gangguan neurologist local yang terjadi selama beberapa menit-beberapa
jam.gejala hilang spontan.sempurna dalam waktu lebih dari 24 jam.
b.
Stroke
involusi =>stroke yang terjadi masih terus berkembang,gangguan neurologist
terlihat semakin berat.semakin buruk(24jam/beberapa hari)
c.
Stroke
komolet =>gangguannya sudah menetap/permanent disertai serangan TIA yang
berulang.
G.Pemeriksaan Fisik Menurut Muttaqin,2008 yaitu
:
1. Keadaan umum
:Penurunan kesadaran,gangguan bicara,tekanan darah naik,denyut nadi bervariasi.
2. BI(Breating)
: Inspeksi :klien batuk,peningkatan produksi sputum,sesak napas,penggunaan alat
Bantu napas,dan peningkatan frekuensi pernapasan.
Auskultasi :Bunyi napas tambahan
(ronchi)peningkatan produksi secret+ kemampuan batuk menurun.klien dengan
kesadaran campus mentis hasil pemeriksaan fisiknya normal.
3.B2(Blood)
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler didapat
renjatan(syok)hipovolemik peningkatan TD+ adanya hipertensi massif
TD>200mmHg.
4.
B3 (Brais)
Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologist
bergantung pada lokasi lesi(pembuluh darah yang tersumbat)
5.Tingkat kesadaran
6.Fungsi serebri
a. Status mental :Observasi penampilan,tingkah
laku,gaya
bicara,ekspresi wajah,dan aktivitas motorik.
b. Fungsi intelektual :ada tidaknya penurunan
ingatan/memori
c. kemampuan bahasa
d. sistem motorik,refleks
H. Pemeriksaan Diagnostik (Muttaqin,2008)
1. Lumbal fungsi :untuk melihat ada tidanya
pendarahan
2. Pemeriksaan darah putih
3.Pemeriksaan
kimia darah :untuk melihat adanya hiperglikemia gula darah mencapai 250mg yang
berangsur turun.
4. pemeriksaan darah lengkap
I.
Penatalaksanaan
medis (muttaqin,2008)
1.Penstabilan
TTv dengan :a. memepertahankan saluran napas,penghisapan lender,oksigen dan
trakeostomi.
b. mengontrol
TD
2.Menemukan dan
memperbaiki aritmia jantung
3. Merawat kandung
kemih
4. Latihan gerak pasif
J. Penatalaksanaan keperawatan (Muttaqin,2008)
1.Pengobatan
konservatif
o
vasodilator
meningkatkan aliran darah serebri (ADS)namun belum dapat dibuktikan
o
Pemberian
histamine,aminapilin,asetazolamid,popaverin intro anterial
o
medikasi
antitrombosit (aspirin untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi trombosis
yang terjadi sesudah ulserasi aiteroma)
o
antikoagulan
untuk mencegah terjadinya/memberatnya trombosis/embalisasi
2.Pengobatan Bedah
o
Endosterektomi
korozit membentur kembali arteri karotis,yaitu membuka arteri karotis di leher.
o
Revaskularisasi
:untuk klien TIA
o
Evaluasi
bekuan darah untuk stroke akut
o
Ligasi
arteri karatis komunis
K.Komplikasi Stroke (Muttaqin,2008)
1. Imobilisasi :Infeksi pernapasan ,nyeri
tekan,konstipasi dan tromosibitis
2. Poralisis :Nyeri pada daerah
punggung,dislokasi sendi,deformitas,terjatuh
3. Kerusakan Otak : Epilepsi dan sakit kepala
4. Hidrosefalus
L.Pengkajian menurut Muttaqin,2008 sebagai
berikut :
1. Pola persepsi dan management kesehatan
Biasanya ada riwayat perokok,pengguna
lakohol,penggunaan obat kontrasepsi oral.
2. Pola nutrisi Metabolik
Adanya keluhan kesulitan menelan,nafsu makan
menurun,muntah pada fase akut.
3. Pola eliminasi
·
Inkontihensia
urine
·
Konstipasi
4. Pola aktivitas dan latihan
·
Kelelahan
·
Kehilangan
sensori/paralise/hemiplegi
·
Mudah
lelah
5. Pola tidur dan istirahat
·
Susah
istirahat karena kejang otot/nyeri otot
6. Pola hubungan dan peran
·
Adanya
perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesulitan komunikasi
7. Pola persepsi dan konsep dini
·
Merasa
tidak berdaya
·
Merasa
tidak ada harapan
·
Mudah
marah
·
Tidak
kooperatif
8. Pola sensori dan kongnitif
·
Gangguan
penglihatan
·
Penurunan
peradaban/sentuhan pada muka dan ekstermitas yang sakit
·
Penurunan
memori dan proses berpikir
9. Pola reproduksi seksual
Penurunan gairah seksual akibat dari beberapa
pengobatan stroke(anti kejang,anti hipertensi,antagonis histamine)
10.Pola koping dan
toleransi stress
Kesulitan untuk memecah masalah
11.Pola nilai dan
Kepercayaan
Penurunan waktu untuk ibadah karena tingkah laku yang tidak
stabil,kelemahan/kelumpuhan pada satu sisi tubuh
M. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul menurut
Muhammad dan Nazwar,2011 :
1. Resiko ketidakefektifan perfusi saringan otak
y.b.d perdarahan intra cerebral
2. Hambatan mobilitas fisik y.b.d penurunan
sirkulasi darah otak
3. Gangguan persepsi sensori:perabaan y.b.d
penekanan pada saraf sensori,penurunan penglihatan
4. Hambatan komunikasi verbal y.b.d penurunan
sirkulasi darah otak
5. Gangguan eliminasi alvi(konstipasi)y.b.d
imobilisasi,intake cairan yang tidak adekuat
6. Resiko gangguan nutrisi y.b.d kelemahan otot
mengunyah dan menelan
7. Kurangnya pemenuhan perawatan diri y.b.d
hemipanase/hemiplegia
8. Resiko gangguan integritas kulit y.b.d tirah
baring lama
9. Resiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas
y.b.d penurunan refleks batuk dan menelan
10. Gangguan eliminasi uri(inkontensia uri) y.b.d
penurunan sensasi disfungsi kongnitif ketidakmampuan untuk berkomunikasi
N. PERENCANAAN
1. DX I :Resiko
ketidakefektifan perfusi jaringan otak y.b.d perdarahan intra serebral
Noc :
Perfusi jaringan otak
Definisi : Tingkat aliran darah melalui
pembuluh darah keotak yang adekuat untuk menjalankan fungsinya.
Indikator :
1.Fungsi Neurologis
DBN
2.Tekanan
intrkranial DBN
3.Tidak ada sakit
kepala
4.Tidak ada basif
carotis
5.Tidak ada
kelelahan
6.Tidak ada
kecemasan
7.idak ada agitasi
8.Tidak ada muntah
9.Tidak ada tersedak
10.Tidak ada syncope
Keterangan
penilaian:
1.Tidak pernah
sesuai 4.Sering
sesuai
2.Jarang sesuai 5.Selalu
seuai
3.Kadang sesuai
NIC I :Managemen
edema Cerebral
Definisi :
mengumpulkan dan menganalisis pencegahan minimal cedera cerebral
Aktivitas :
1.Observasi TTV pada
pasien
2.Pantau status
pernapasan
3.Pantau tekanan
pada intracerebral
4.pantau adanya syncope
4.pantau adanya syncope
5.Berikan posisi
kepala lebih tinggi 30o dari letak jantung
6.Catat
stimulus/rangsangan dari pasien
7.Observasi tingkat
kesadaran pasien
8.Monitor pendarahan
pada intracerebral
9.Pantau catatan
laboratorium(sodium,petosium)
10.Kolaborasi
pemberia O2
NIC II : celebral
Perfusi Promotion
Aktivitas :
1.Monitor tekanan
antara arteri
2.Monitor
pengeluaran cairan seperti edema
3.Monitor input dan
output cairan
4.Panatau status
respirasi
5.Pantau masukan O2
6.Ajarkan terapi
pada pasien
7.Berikan
vasoprepsin sesuai permintaan
8.Berikan obat
antikoagulam,sesuai permintaan
9.Tinggikan bagian
kepala tempat tidur 0-30o sesuai kondisi pasien dan permintaan medis
10.Pertahankan
parameter hemodinamik dalam rentang yang dianjurkan
0 komentar:
Posting Komentar