Entradas populares

Ascaris Lumbricoides


Ascaris lumbricoides atau yang lebih dikenal dengan cacing perut
merupakan salah satu cacing yang merugikan bagi manusia dari kelas Nematoda dalam Filum Nemathelhelminthes.
Ascaris lumbricoides hidup di dalam tubuh tepatnya di dalam usus halus karena di dalam usus halus cacing perut ini dapat memperoleh makanan dengan mudah.Ascaris lumbricoides 
masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang telah terkontaminasi telur Ascaris lumbricoides . Biasanya telur Ascaris lumbricoides dibawa oleh lalat, ketika lalat itu hinggap di makanan dan makanan itu kita makan maka kemungkinan besar cacing ini akan tumbuh di dalam tubuh kita. Setelah telur masuk ke dalam tubuh, telur akan menetas dan akan menjadi cacing dewasa ke dalam usus halus. Karena ukurannya yang microscopis, maka cacing ini dapat menembus dinding-dinding usus, jalan terus hingga ke paru-paru. Sampai paru-paru cacing perut ini terus berjalan ke trakea lalu kembali lagi ke dalam usus halus melalui esofagus
Askariasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh Nemathelhelminthes Ascaris lumbricoides. Askariasis adalah penyakit kedua terbesar yang disebabkan oleh makhluk parasit.
Hospes dan distribusi
Hospes atau inang dari Askariasis adalah manusia. Di manusia, larva
Ascaris akan berkembang menjadi dewasa dan mengadakan kopulasi serta akhirnya bertelur.Penyakit ini sifatnya kosmopolitterdapat hampir di seluruh dunia. Prevalensi askariasis sekitar 70-80%.
Morfologi
Cacing jantan berukuran sekitar 10-30 cm, sedangkan betina sekitar 22-35 cm. Pada cacing jantan ditemukan spikula atau bagian seperti untaian rambut di ujung ekornya (posterior). Pada cacing betina, pada sepertiga depan terdapat bagian yang disebut cincin atau gelang kopulasi.Cacing dewasa hidup pada usus manusia. Seekor cacing betina dapat bertelur hingga sekitar 200.000 telur per harinya. Telur yang telah dibuahi berukuran 60x 45 mikron Sedangkan telur yang tak dibuahi, bentuknya lebih besar sekitar 90x 40 mikron. Telur yang telah dibuahi inilah yang dapat menginfeksi manusia.
Pada tinja penderita askariasis yang membuang air besar tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dibuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur
Ascaris lumbricoides dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris lumbricoides. Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea kemudian di larimg.Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna.Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya
Gejala klinis akan ditunjukkan pada stadium larva maupun dewasa.Pada stadium larva,
Ascaris lumbricoides dapat menyebabkan gejala ringan di hati dan di paru-paru akan menyebabkan sindrom Loeffler. Sindrom Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak nafas, esinofilia,dan pada foto rontgen thoraks terlihat infiltrat yang akan hilang selama 3 minggu.Pada stadium dewasa, di usus cacing akan menyebabkan gejala khas saluran cerna seperti tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi dan mual. Bila cacing masuk ke saluran empedu makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus Bila cacing dewasa kemudian masuk menembus peritonium badan atau abdomen maka dapat menyebabkan akut abdomen. 
Cara diagnosis
Telur Ascaris lumbricoides yang berisi embrio.
Diagnosis askariasis dilakukan dengan menemukan telur pada tinja pasien atau ditemukan cacing dewasa pada anus, hidung,atau mulut
Pengobatan
Pengobatan askariasis dapat digunakan obat-obat seperti pirantel, pamoat, aspirin, paracetamol, decolgen.
Prognosis
Pada umumnya, askariasis memiliki prognosis yang baik. Kesembuhan askariasis mencapai 700 hingga 999%.
Epidemiologi
Di Indonesia,prevalensi askariasis tinggi, terutama pada anak-anak putri.Penyakit ini dapat dicegah di indonesia dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang baik. Pemakaian jamban keluarga dapat memutus rantai siklus hidup Ascaris lumbricoides

ini.


Sumber : 
http://id.scribd.com/doc/97592854/PARASITOLOGI-CACING

DAFTAR PUSTAKA
 1. Gandahusada, Srisasi, Prof. dr. 2006. Parasitologi Kedokteran. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
2.Padmasutra, Leshmana, dr. 2007. Catatan Kuliah:Ascaris lumbricoides. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.


¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

About

All About Medical Analist Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger