Entradas populares

waspadai sindroma metabolik

Sindrom metabolik adalah kombinasi dari gangguan medis yang meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular dan diabetes. Ini mempengaruhi satu dari lima orang, dan meningkatkan prevalensi dengan usia. Beberapa penelitian memperkirakan prevalensi di Amerika Serikat untuk bisa sampai 25% dari populasi.
Sindrom metabolik juga dikenal sebagai X sindrom metabolik, sindrom X, sindrom resistensi insulin, sindrom Reaven, dan CHAOS (Australia). Kondisi serupa pada kuda kelebihan berat badan ini disebut sebagai sindrom metabolik kuda, tidak diketahui apakah mereka memiliki etiologi yang sama.
Mekanisme yang tepat dari jalur kompleks sindrom metabolik belum sepenuhnya diketahui. Patofisiologi ini sangat kompleks dan hanya sebagian telah dijelaskan. Kebanyakan pasien lebih tua, obesitas, menetap, dan memiliki derajat resistensi insulin. Stres juga dapat menjadi faktor penyebabnya. Faktor yang paling penting adalah:

  1. berat badan
  2. genetika
  3. stres
  4. penuaan
  5. menetap gaya hidup, yaitu, aktivitas fisik yang rendah dan asupan kalori berlebih.
Ada perdebatan mengenai apakah obesitas atau resistensi insulin adalah penyebab''''dari sindrom metabolik atau jika mereka konsekuensi dari kekacauan metabolisme yang lebih jauh jangkauannya. Sejumlah penanda peradangan sistemik, termasuk C-reaktif protein, sering meningkat, seperti juga fibrinogen, interleukin 6 (IL-6), Tumor necrosis factor-alfa (TNFa), dan lain-lain. Beberapa telah menunjuk berbagai penyebab termasuk peningkatan kadar asam urat yang disebabkan oleh fruktosa diet.
Hal ini umum karena ada menjadi pengembangan lemak visceral, setelah itu adiposit (sel lemak) dari kadar plasma peningkatan lemak visceral dari TNFa dan mengubah tingkat dari sejumlah zat lain (misalnya, adiponektin, resistin, PAI-1) . TNFa telah terbukti tidak hanya menyebabkan produksi sitokin inflamasi tapi mungkin untuk memicu sel sinyal oleh interaksi dengan reseptor TNFa yang dapat menyebabkan resistensi insulin. Percobaan dengan tikus yang diberi diet sepertiga dari sukrosa yang telah diusulkan sebagai model untuk pengembangan dari sindrom metabolik. Tingkat sukrosa darah pertama peningkatan trigliserida, yang disebabkan lemak visceral dan akhirnya mengakibatkan resistensi insulin. Perkembangan dari lemak visceral ke TNFa meningkat menjadi resistensi insulin memiliki beberapa paralel dengan pembangunan manusia sindrom metabolik.
Anda disebut memiliki sindrom metabolik bila memiliki setidaknya 3 dari 5 kondisi berikut:
  • Lingkar perut di atas normal (obesitas sentral)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Trigliserida di atas normal
  • High density lipoprotein (HDL) di bawah normal
  • Glukosa darah puasa tinggi.
Tabel di bawah menjelaskan setiap faktor risiko secara lebih rinci. Meskipun masing-masing komponen dari sindrom metabolik meningkatkan risiko kematian yang terkait  dengan masalah kardiovaskular, risiko ini jauh meningkat bila hadir bersama-sama. Semakin banyak komponen sindrom metabolik yang hadir, semakin tinggi angka kematian kardiovaskular. Bila Anda memiliki sindrom metabolik, Anda dua kali lebih mungkin untuk meninggal dan tiga kali lebih mungkin untuk mendapatkan serangan jantung atau stroke dibandingkan mereka yang tidak memilikinya. Anda juga lima kali lebih mungkin untuk terkena diabetes tipe 2.
Kriteria untuk Diagnosis Sindrom Metabolik
Faktor Risiko (3 dari 5)
Kriteria
Lingkar perut besar
Lingkar perut di atas 90 cm (pria) atau 80 cm (wanita)
Trigliserida di atas normal
150 mg/dL atau lebih
HDL (kolesterol baik) rendah
Kurang dari 40 mg/dL  (pria) atau 50 mg/dL (wanita)
Tekanan darah di atas normal
Salah satu atau keduanya:
130 mm Hg atau lebih (angka atas)
85 mm Hg atau lebih (angka bawah)
Gula darah di atas normal
Gula darah puasa 100 mg/dL atau lebih
Sindrom metabolik juga dikenal sebagai sindrom resistensi insulin atau sindrom X.

Gejala

Sindrom metabolik biasanya tidak memiliki gejala langsung. Sebagian besar faktor risiko terkait dengan sindrom metabolik tidak memiliki tanda-tanda atau gejala, kecuali pinggang besar yang mudah terlihat. Dokter dapat mendiagnosis sindrom metabolik dengan mengukur tekanan darah dan lingkar pinggang Anda dan meminta tes darah sederhana untuk mengetahui kadar kolesterol, trigliserida, dan gula darah.
Masalah medis yang terkait sindrom metabolik berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Beberapa orang mungkin memiliki gejala gula darah tinggi (jika memiliki diabetes) atau gejala tekanan darah tinggi (jika memiliki hipertensi). Gejala gula darah tinggi yang mungkin hadir adalah rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil, terutama pada malam hari, kelelahan dan penglihatan kabur. Tekanan darah tinggi umumnya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Namun, beberapa orang pada tahap awal hipertensi mungkin merasakan sakit kepala, pusing, atau mimisan lebih sering dari biasanya.

Penyebab

Penyebab yang mendasari sindrom metabolik masih belum diketahui pasti, namun resistensi insulin dan obesitas sentral dianggap faktor yang signifikan. Genetika, aktivitas fisik, penuaan, kondisi proinflamasi dan perubahan hormonal juga mungkin turut berperan.
1. Resistensi insulin
Resistensi insulin berarti tubuh Anda tidak menggunakan hormon insulin secara efektif sebagaimana mestinya. Sistem pencernaan Anda memecah karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian berpindah dari usus Anda ke dalam aliran darah. Saat tingkat glukosa darah Anda naik, pankreas mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah Anda. Insulin ini memungkinkan glukosa untuk pindah ke sel-sel otot Anda dari darah Anda. Setelah masuk sel, glukosa dibakar bersama dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel dalam tubuh (hati, otot rangka dan jaringan lemak) menjadi kurang sensitif dan akhirnya resisten terhadap insulin. Glukosa tidak lagi dapat diserap oleh sel-sel tetapi tetap berada dalam darah, sehingga memicu produksi insulin yang lebih banyak (hiperinsulinemia) untuk memproses glukosa itu. Produksi insulin yang terus-menerus tinggi akhirnya dapat membuat sel-sel beta di pankreas yang memproduksi insulin kelelahan. Ketika sel-sel itu tidak lagi mampu memproduksi insulin yang cukup, glukosa darah tinggi (hiperglikemik) dan Anda akan didiagnosis menderita diabetes tipe 2. Bahkan sebelum ini terjadi, dampak kerusakan sudah muncul di tubuh. Resistensi insulin merupakan fitur khas yang mendasari sindrom metabolik dan diabetes tipe 2 karena sangat terkait dengan penyimpangan glukosa dan metabolisme lemak. Resistensi insulin meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah Anda, menyebabkan kerusakan pada arteri, meningkatkan tekanan darah dan merusak sistem mikrovaskuler tubuh (menyebabkan kerusakan ginjal, mata dan saraf).
2. Obesitas sentral
Obesitas sentral adalah ketika timbunan utama lemak tubuh berada di sekitar perut dan tubuh bagian atas. Hal ini ditandai oleh lingkar pinggang yang lebih besar dari normal dan tubuh menjadi “berbentuk seperti apel”. Sebagai aturan umum, jika lingkar pinggang Anda di atas 90 cm atau lebih (laki-laki) atau 80 cm atau lebih (perempuan), Anda mungkin perlu untuk menurunkan berat badan.
Lemak tubuh meningkatkan kolesterol dan trigliserida dalam otot rangka, yang merusak sekresi insulin, meningkatkan kadar glukosa darah dan risiko diabetes. Kelebihan jaringan lemak di perut juga memicu inflamasi sitokin yang meningkatkan resistensi insulin dalam otot-otot rangka. Selain itu, obesitas sentral juga terkait dengan penurunan produksi adiponektin, yang memiliki fungsi antidiabetes, anti-aterosklerosis dan anti-inflamasi.

Pencegahan/Pengelolaan

Sindrom metabolik memiliki beberapa penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Anda tidak dapat menahan proses penuaan dan kerentanan yang bersifat bawaan (genetik). Namun, Anda bisa menghilangkan resistensi insulin dan kelebihan lemak di perut Anda.
Terapi lini pertama untuk sindrom metabolik adalah perubahan gaya hidup, termasuk penurunan berat badan, peningkatan aktivitas fisik, diet yang sehat dan berhenti merokok. Perubahan gaya hidup juga dapat membantu membalikkan atau mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes dan komplikasi dari kondisi tersebut.
  • Penurunan berat badan: jika Anda kelebihan lemak di sekitar pinggang, Anda perlu menurunkan berat badan.
  • Peningkatan aktivitas fisik: olahraga 30 menit sehari dengan latihan moderat dapat membantu Anda menurunkan berat badan, menurunkan resistensi insulin, menurunkan tekanan darah, dan LDL (kolesterol jahat), meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan mengurangi risiko diabetes dan penyakit jantung
  • Diet yang sehat: pilihlah makanan yang sehat untuk menurunkan berat badan dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung atau diabetes.
  • Berhenti merokok: bila Anda merokok, Anda harus segera menghentikannya. Selain menyebabkan penyakit jantung, merokok meningkatkan kadar trigliserida dan menurunkan HDL.
Kadang-kadang perubahan gaya hidup saja tidak cukup, dokter Anda mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk membantu mengelola faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, glukosa darah tinggi dan kolesterol tinggi.

¡Compártelo!

0 komentar:

Posting Komentar

Buscar

 

About

All About Medical Analist Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger